Aktor Headphone V
“......bukannya tadi aku sudah melewati tempat ini?”
Aku bergumam di depan banner iklan dari situs e-book
terkenal.
Bersandar pada
iklan itu, aku menghela napas dengan keras.
“Sampai lupa jalan untuk pulang ke rumahku sendiri.....aku
benar-benar kacau.”
Dunia ini, yang terus berlanjut menjadi
lebih rumit dari hari ke hari, benar-benar berubah total hanya dalam sekali
kedipan mata.
Situs berkebun
yang baru kudatangi kemarin tiba-tiba
berubah menjadi situs cosplay yang terlihat mencurigakan.
Dan homepage band milik seorang musisi muda yang dulunya terus memposting lirik-lirik lagu penuh perasaan, telah berubah
menjadi situs ranking yang aneh.
Aku sangat mengerti, meski terasa menyakitkan,
bahwa hal ini adalah peristiwa yang umum terjadi setiap harinya. Tapi seperti
yang sudah kuduga, semua ini masih sulit untuk kuterima.
“Uuuh~ ….apa tidak ada cara lain?”
Biarpun aku mencoba untuk mengepak-ngepakkan tanganku, tidak
satu pun ide yang keluar dari balik lengan bajuku.
Tanpa kusadari, aku benar-benar telah
berubah menjadi Ene.
Keinginan terdalamku untuk tertidur
telah lenyap seluruhnya. Aku menjadi gadis ceria selama dua puluh empat jam
dikali tujuh hari, dan menghabiskan hari-hariku sebagai idola Master,
Ene-chan. Meski begitu.....
“Sepertinya cerita yang
dibicarakannya memang benar,
hanya saja si ‘penipu’ itu membuat semua ini terlalu membingungkaaaan!”
Aku mencoba
meneriakkan rasa frustasiku.
Melayang dengan posisi bersandar, ruang
tanpa batas disekitarku dipenuhi elektron seperti biasa.
“Yah, meski dunia ini yang lebih pantas
disebut ‘penipu’ yang sebenarnya
sih.”
Setelah mengatakan ini, aku berputar
sekali. Lalu memfokuskan diriku untuk mencari jalan pulang.
Dengan terangkatnya telunjuk ini, aku
menulis URL-nya di udara hampa.
“Kira-kira benar atau salah ya~?”
Aku menyerahkan segalanya kepada keberuntungan setelah
menuliskannya, kemudian
sebuah jendela yang kukenal muncul.
“Horeee..! Ternyata benar~!”
Dengan gerakan peace yang indah, aku melompat ke jendela itu hingga akhirnya tiba
di ruang berbentuk persegi yang kecil.
“Wow~ rasanya kangen deh~ meski aku
tidak terlalu memiliki kenangan yang menyenangkan sih.”
Ini adalah tempat dimana aku
menghabiskan waktuku hanya untuk menangis.
Di pojok ruangan ini, ada berbagai
macam item berjejer rapi, seperti ‘Pesan Diterima’ dan ‘Kirim Pesan’.
Diantara barisan item tersebut, aku memilih ‘Favorit’, dan membuka e-mail yang paling atas.
“Maaf aku telah terlambat.”
Sambil mengatakan
ini, kutekan tombol ‘Balas’ yang
tidak bisa kusentuh dua tahun yang
lalu.
Subjek : Meskipun sudah terlambat....
Pesan:
Aku minta maaf telah membuatmu menunggu lama untuk
balasannya.
Aku tidak bisa mempercayainya, dan tidak tau apa yang
harus kulakukan sehingga aku hanya terus berlari....maafkan aku.
Seperti yang kau katakan.
Semuanya telah berada disini sekarang, bahkan aku juga
tertarik kepadanya.
Biarpun mungkin sudah terlambat, mulai sekarang, aku akan berusaha keras
melakukan apa yang kubisa.
Oh iya, dia juga terlibat dalam hal ini.
Biarpun Momo-chan juga terlibat, aku terkejut.......
Tapi, sepertinya semua akan baik-baik saja.
Dia melangkah maju sesuai pilihannya sendiri. Dia itu laki-laki, kau
tau? Jadi bisa sedikit diharapkan.
Ayano-chan, kau disitu, kan? Maafkan aku. Aku pasti akan
datang untuk menyelamatkanmu.
Baiklah, aku akan pergi.
Kami pasti akan mengalahkan ‘Si
Penjelas’, pasti.....
Kita
pasti akan bertemu lagi!
Takane Enomoto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar